Labuan Bajo adalah sebuah kota di pulau Flores, Indonesia. Tempat ini adalah desa para nelayan di lautan yang indah dan berfungsi sebagai titik masuk ke Pulau Komodo yang terkenal. Investor harus memanfaatkan potensi komersial di Labuan Bajo.
Sekarang ini, Labuan Bajo baru mendapatkan daya tarik di kalangan wisatawan internasional. Akibatnya, belum banyak persaingan di daerah ini.
Pengembangan yang berfokus pada pariwisata
Labuan Bajo adalah salah satu dari program “10 Bali Baru” dari pemerintah Indonesia. Proyek ini bermaksud untuk meningkatkan hotspot pariwisata Indonesia dan menjadikannya sepopuler Bali.
Pemerintah akan meningkatkan tempat-tempat terpilih sebagai bagian dari upaya ini. Idenya adalah untuk mereplikasi kesuksesan Bali sebagai tujuan pariwisata.
Pemerintah akan meningkatkan transportasi umum dan infrastruktur. Mereka juga akan mempermudah wisatawan untuk mengunjungi tempat-tempat ini. Salah satu metodenya adalah dengan memberikan izin masuk bebas visa kepada warga negara asing dari negara-negara tertentu. Selain itu, akan ada banyak kampanye pemasaran untuk mempromosikan Labuan Bajo. Kampanye ini akan menargetkan orang asing dan penduduk lokal.
Bandara yang melayani Labuan Bajo berada di jalur yang tepat untuk menjadi penguhubung dengan dunia internasional. Penerbangan dari Australia dan Hong Kong, antara lain, akan mendarat di Bandara Komodo. Kapasitas penumpang dan kargo bandara juga akan ditingkatkan.
Bandara Komodo akan dikelola oleh anak perusahaan Bandara Changi, bandara terbesar di dunia. Wisatawan pasti akan tertarik dengan reputasi operator bandara.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan: Banyak investor diharapkan untuk berinvestasi di Parapuar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Parapuar merupakan destinasi kawasan wisata baru yang sedang dikembangkan untuk menyediakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta memberi manfaat bagi penduduk setempat dan meningkatkan lama tinggal wisatawan.
“Kami baru saja meninjau Parapuar, yang artinya pintu masuk dari hutan atau gerbang menuju hutan akan menjadi lokasi pertama pembangunan destinasi Labuan Bajo yang berkualitas yang dikelola oleh Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif melalui BPOLBF (Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores),” katanya Senin di view point Parapuar, Labuan Bajo, NTT, dalam keterangan resmi.
Kawasan Parapuar dibagi menjadi empat zona: zona budaya, zona rekreasi, zona liar, dan zona petualangan. Keempat zona ini memiliki total potensi investasi sebesar Rp800 miliar.
Zona liar juga mencakup kebun binatang kecil dan warisan biosfer Komodo karena daerah tersebut akan diubah menjadi monumen warisan biosfer Komodo dengan tujuan investasi sebesar Rp 40 miliar.
Terakhir, zona petualangan diharapkan dapat menarik investasi sebesar Rp 210 miliar, yang akan mencakup kegiatan di luar ruangan seperti jogging track dan kereta gantung yang mampu memberikan warna yang berbeda dan wisata alternatif selama berada di Labuan Bajo.
“Saya percaya bahwa jika investasi masuk, akan ada lebih banyak kesempatan kerja, yang akan meningkatkan ekonomi masyarakat di Labuan Bajo, dan, tentu saja, kesejahteraan dan kemajuan ekonomi di sini,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Menteri Kesehatan Singapura, Ong Ye Kung, yang berkunjung ke Labuan Bajo pada kesempatan ini, menyatakan bahwa Indonesia memiliki banyak kekayaan alam dan budaya yang dapat dikembangkan menjadi paket liburan berkualitas untuk menarik lebih banyak wisatawan dunia ke Asia Tenggara, khususnya Indonesia.
Apakah Peningkatan Pariwisata Berkelanjutan?
Empat juta turis setiap tahun tidak diragukan lagi akan mendatangkan banyak uang tunai. Meningkatnya jumlah wisatawan tidak diragukan lagi akan membantu perkembangan kota dan bisnisnya. Namun, hal ini menimbulkan prospek perdebatan lingkungan. Pesawat terbang internasional mengeluarkan CO2 dalam jumlah yang signifikan, sehingga menimbulkan kekhawatiran tentang perubahan iklim. Beberapa orang berpendapat bahwa kita harus membatasi pariwisata internasional.
Karena Komodo adalah Taman Nasional, daerah ini relatif tidak terjamah oleh pengunjung. Pengaturan alam yang indah dapat terancam jika pariwisata tumbuh. Agar berhasil, investasi harus dikeluarkan dengan hati-hati dan dikelola dengan baik.
source: scallywag
Joko Widodo, Presiden Indonesia, mengunjungi kami pada bulan Juli. Beliau terpilih pada tahun 2014 dengan kebijakan yang berpusat pada pembangunan ekonomi dan hak asasi manusia. Visinya untuk masa depan global Indonesia diterima dengan antusias. Pengumuman investasi di Bandara Labuan Bajo menunjukkan pengabdian Presiden Widodo terhadap janji-janji kampanyenya. Dan kami sangat senang!
Ini adalah langkah ke arah yang benar untuk Labuan Bajo. Peningkatan pariwisata akan membantu perusahaan lokal menjadi lebih stabil secara finansial. Kami berharap ini akan membantu mengentaskan kemiskinan di Flores.
Membeli Tanah di Labuan Bajo
Bisakah orang asing membeli properti di Labuan Bajo?
Sertifikat Hak Guna Bangunan adalah pilihan terbaik untuk membeli properti komersial di Indonesia. Sertifikat ini tersedia untuk orang asing melalui perusahaan milik asing. Hasilnya, properti akan terdaftar atas nama perusahaan. Seperti namanya, sertifikat ini memberikan hak atas tanah kepada pemegangnya di Indonesia.
Sertifikat Hak Guna Bangunan:
30 years
Initial term
+ 20 years
First renewal
+ 30 years
Second renewal
Total of 80 years
Mulailah proses pendaftaran untuk bisnis Anda di Labuan Bajo. Hubungi konsultan kami dengan menghubungi kami.